Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 16 Februari 2013

Guruku yang terbaik

Posted by Unknown On 14.47 No comments
oleh: Ilham mustofa*
Suatu pagi yang cerah, terliat seorang laki-laki paruh baya mengeluarkan sepeda tuanya.  baju batik motif bunga yang melekat pada tubuhnya menabah kesan wibawa pada dirinya. Tak lama berselang ia bergegas menaiki sepedanya seakan ingin mengeejar sesuatu.
Aktifitas dikota yang begitu padat tak mampu menjadi penghalang baginya. Dengan semangat ia mengayuh sepda poinix buatan tahun 72 itu.
Sesekali terdengar suara bel kecil yang bersaing dengan suara-suara klakson dan “Kring……kring…..kring………”
Tiga puluh menit mengarungi jalan, akhirnya ia sampai disebuah sekolah. Walaupun tak begitu besar sekolah itu terlihat bersih , beberapa sisiwa juga terlihat sudah datang.
“Assalamualaikum….pak…selamagi “ sapa seorang siswa sambil mencium tanganya.
“walaikum salama….doni….selamat pagi juga” jawab sang guru dengan ramah sembari senyum.
******
Disuatu rumah terdengar suara  laki-laki dan perempuan sedang berdebat hebat. tak tahu apa yang menjadi latar belakan masalahnya. Namun pertengkaran itu telah membuat suasana pagi menjadi panas.
“semalam ada metting dikantor, kan sudah kubilang..,,!!!” ucap lakilaki yang berparas tampan, dengan tensi agak tinggi
“ metting kok sampai larut malam……….!!” Balas permpuan yang seakan tak ingin mengalah dalam perdebatan itu
Belakangan diketahui bahwa itu adalah keluarga Handono, memang dari perekonomian keluarga itu bisa dibilang kaya, namun sering sekali bertengkar.
Pak handono adalah salah satu manager perusahaan suwasta. ia sangat mahir dalam berbisnis sehingga prestasinya pun sangat banyak. Atas raihan prestasinya itu ia diangkat oleh dewan direksi perusahaan menjadi salah sau manager tingkat tinggi perusahaan.
Sementara istri pak handono bernama ibu fitria yang selalu sibuk dengan butiknya. Ibu fitria adalah lulusan sekolah tata busana di paris, sehingga ia memutuskan untuk meniti karir di dunuia fashion dan mendirikan butik.
Pada mulanya keluaga tersebut rukun-rukun saja, namun belakangan ini terjadi perselisihan yang sangat serius. Dan hal tersebut berimbas pada Rachel, satu-satunya putra mereka.
Perceraian kedua orang tuanya sangat memberikan tekanan bagi Rachel. Bahkan ia sampai sakit-sakitan dan jarang masuk sekolah.
*******
Di dalam kelas terdengar suara guru menerangkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
“ Pancasila dibuat sebagi dasar negara kita buka tanpa sebab,  sila-sila yang tercantum didlamanya memiliki makna-makna yang mendalam yang mencerminkan kehidupan kita sebagi warga dan negara yang baik. “ suara sang guru mendominasi kelas
“ apa saja pak makna yang terkandung....?” Tanya salah satu siswa kepada sang guru
“ sila perma apa….?” Jawab sang guru dengan pertanyaan balik kepad sisiwa yang bertanya tadi
Dengan serempak semua sisiwa menjawb “ Ketuhanan yang MahaEsa…….”
“iya…tepat sekali, itu memnandakan bahwa kita sebagai warga negara harus mempunyai iman kepad tuhan, walaupun agama yang ada dalam negara kita banyak, namun arti  dalam agama tersebut adlah kita diperintahkan untuk beriman kepada tuhan. “ sambung sang guru dengan memeberikan penjelasanya.
Waktu menunjukan pukul 12.00 wib kegiatan belajar mengajar telah usai, namun sangguuru belum membubarkan kelas. Terlihat sang guru bermusyawarah dengan para siswa, mereka merencanakan untuk mengunjungi Rachel yang sedang sakit dan tidak bisa masuk.
“ kita nanti ke rumah Rachel naik sepeda bersama-sama, berangkat dari sekolah setelah ini selesai ” sang guru memberikan penjelasan tentang rencana besuknya ke rumah Rachel.
“ iya pak….” Teriak para sisiwa serempak.
Tak ingin memebuang-buang waktu mereka bergegas menuju rumah Rachel, perjalanan ke rumah Rachel membutuhkan waktu 30 menit karena keadaan kota yang ramai kendaaan berlalu lalang, namun itu tak memebuat surut semangat mereka.
Setiba dirumah Rachel, Rachel terkejut,melihat teman-teman dan gurunya datang membesuknya, dia tak menyangka kalau teman-teman beserta guruna bakal berkunjung.
Dalam kunjunganya tersebut sang guru memberikan motivasi kepada Rachel, untuk selalu sabar dan tabah, dalam menghadapi ujian Tuhan, ia juga mendoakan Rachel supaya lekas sembuh sehingga bisa sekolah lagi agar tidak ketinggalan pelajaran.
Melihat keadaan keluarga pak handono, guru tersebut merasa prihatin, dan mencoba membantu dengan memeberikan penjelasan terkait dampak perceraian terhadap Rachel. Akhirnya pak handono dan ibu handono memutuskan untuk rujukan, kebali demi anak mereka.
Beberapa hari kemudian rachelpun sembuh, dan kembali bersekolah sebagaimana sebelumnya. Rachelpun berterimakasih pada gurunya karena telah merukunkan kedua orang tuanya.
“guruku yang terbaik” tulisan yang tertera dalam buku buku diary Rachel. Dan rachelpun selalu mengormati gurunya.

*) Penulis adalah Mahasiswa STAIN Tulungagung, berasal dari Kalidawir.

0 komentar:

Posting Komentar

Site search