oleh: Ilham mustofa*
Suatu pagi yang cerah, terliat seorang laki-laki paruh baya
mengeluarkan sepeda tuanya. baju batik
motif bunga yang melekat pada tubuhnya menabah kesan wibawa pada dirinya. Tak
lama berselang ia bergegas menaiki sepedanya seakan ingin mengeejar sesuatu.
Aktifitas dikota yang begitu padat tak mampu menjadi
penghalang baginya. Dengan semangat ia mengayuh sepda poinix buatan tahun 72
itu.
Sesekali terdengar suara bel kecil yang bersaing dengan
suara-suara klakson dan “Kring……kring…..kring………”
Tiga puluh menit mengarungi jalan, akhirnya ia sampai
disebuah sekolah. Walaupun tak begitu besar sekolah itu terlihat bersih , beberapa
sisiwa juga terlihat sudah datang.
“Assalamualaikum….pak…selamagi “ sapa seorang siswa
sambil mencium tanganya.
“walaikum salama….doni….selamat pagi juga” jawab sang
guru dengan ramah sembari senyum.
Disuatu rumah terdengar suara laki-laki dan perempuan sedang berdebat
hebat. tak tahu apa yang menjadi latar belakan masalahnya. Namun pertengkaran
itu telah membuat suasana pagi menjadi panas.
“semalam ada metting
dikantor, kan sudah kubilang..,,!!!” ucap lakilaki yang berparas tampan, dengan
tensi agak tinggi
“ metting kok sampai larut malam……….!!” Balas
permpuan yang seakan tak ingin mengalah dalam perdebatan itu
Belakangan diketahui bahwa itu
adalah keluarga Handono, memang dari perekonomian keluarga itu bisa dibilang
kaya, namun sering sekali bertengkar.
Pak handono adalah salah satu manager perusahaan suwasta. ia sangat
mahir dalam berbisnis sehingga prestasinya pun sangat banyak. Atas raihan
prestasinya itu ia diangkat oleh dewan direksi perusahaan menjadi salah sau
manager tingkat tinggi perusahaan.
Sementara istri pak handono bernama
ibu fitria yang selalu sibuk dengan butiknya. Ibu fitria adalah lulusan sekolah
tata busana di paris, sehingga ia memutuskan untuk meniti karir di dunuia fashion dan mendirikan butik.
Pada mulanya keluaga tersebut
rukun-rukun saja, namun belakangan ini terjadi perselisihan yang sangat serius.
Dan hal tersebut berimbas pada Rachel, satu-satunya putra mereka.
Perceraian kedua orang tuanya sangat
memberikan tekanan bagi Rachel. Bahkan ia sampai sakit-sakitan dan jarang masuk
sekolah.
*******
Di dalam kelas terdengar suara guru
menerangkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
“ Pancasila dibuat sebagi dasar negara kita buka
tanpa sebab, sila-sila yang tercantum
didlamanya memiliki makna-makna yang mendalam yang mencerminkan kehidupan kita
sebagi warga dan negara yang baik. “ suara sang guru mendominasi kelas
“ apa saja pak makna yang terkandung....?” Tanya
salah satu siswa kepada sang guru
“ sila perma apa….?” Jawab sang guru dengan
pertanyaan balik kepad sisiwa yang bertanya tadi
Dengan serempak semua sisiwa menjawb “ Ketuhanan yang
MahaEsa…….”
“iya…tepat sekali, itu memnandakan bahwa kita sebagai
warga negara harus mempunyai iman kepad tuhan, walaupun agama yang ada dalam
negara kita banyak, namun arti dalam
agama tersebut adlah kita diperintahkan untuk beriman kepada tuhan. “ sambung
sang guru dengan memeberikan penjelasanya.
Waktu menunjukan pukul 12.00 wib
kegiatan belajar mengajar telah usai, namun sangguuru belum membubarkan kelas.
Terlihat sang guru bermusyawarah dengan para siswa, mereka merencanakan untuk
mengunjungi Rachel yang sedang sakit dan tidak bisa masuk.
“ kita nanti ke rumah Rachel naik sepeda
bersama-sama, berangkat dari sekolah setelah ini selesai ” sang guru memberikan
penjelasan tentang rencana besuknya ke rumah Rachel.
“ iya pak….” Teriak para sisiwa serempak.
Tak ingin memebuang-buang waktu
mereka bergegas menuju rumah Rachel, perjalanan ke rumah Rachel membutuhkan
waktu 30 menit karena keadaan kota yang ramai kendaaan berlalu lalang, namun
itu tak memebuat surut semangat mereka.
Setiba dirumah Rachel, Rachel
terkejut,melihat teman-teman dan gurunya datang membesuknya, dia tak menyangka
kalau teman-teman beserta guruna bakal berkunjung.
Dalam kunjunganya tersebut sang guru
memberikan motivasi kepada Rachel, untuk selalu sabar dan tabah, dalam
menghadapi ujian Tuhan, ia juga mendoakan Rachel supaya lekas sembuh sehingga
bisa sekolah lagi agar tidak ketinggalan pelajaran.
Melihat keadaan keluarga pak
handono, guru tersebut merasa prihatin, dan mencoba membantu dengan memeberikan
penjelasan terkait dampak perceraian terhadap Rachel. Akhirnya pak handono dan
ibu handono memutuskan untuk rujukan, kebali demi anak mereka.
Beberapa hari kemudian rachelpun
sembuh, dan kembali bersekolah sebagaimana sebelumnya. Rachelpun berterimakasih
pada gurunya karena telah merukunkan kedua orang tuanya.
“guruku yang terbaik” tulisan yang tertera dalam buku
buku diary Rachel. Dan rachelpun selalu mengormati gurunya.
0 komentar:
Posting Komentar